Selasa, 06 Maret 2012

Kapolda Metro Jaya :Jika Preman Melawan Tembak Saja


Kapolda Metro Jaya :Jika Preman Melawan Tembak Saja

Jakarta, Sidak Post
Kapolda Metro Jaya
Irjen Drs. Untung Radjab menyatakan perang terhadap preman, Bendera perang terhadap preman sudah dikibarkan. "Kalau ada preman meresahkan masyarakat dan mengancam anggota di lapangan, tak ada jalan lain, mereka harus ditembak," tegas Kapolda yang didampingi kabid Humas kombes Rikwanto di kantornya.
Saat ini para preman sudah sangat meresahkan masyarakat, untuk menekan premanisme, salah satunya dengan mengadakan Operasi Berantas Jaya 2012 yang digelar secara serentak sejak tanggal 24 Februari, "kami tidak akan memberikan ruang gerak bagi preman. Mereka kami akan sikat habis" ujarnya.
Anak buah saya akan saya pantau semua kegiatan di lapangan, demi terciptanya rasa aman di kota Jakarta dan sekitar, memberikan rasa aman kepada masyarakat dibutuhkan kerja keras dari seluruh aparat kepolisian dengan meningkatkan kepekaan atas masalah yang ada di masyarakat, terutama ditempat tugasnya" kata jenderal bintang dua.
Jika ada anggota Polda Metro Jaya yang melanggar hukum, saya tidak segan-segan untuk memecatnya, ujarnya.
Dalam catatan Polda Metro Jaya, sepanjang 2011 ada 79 anggota diberhentikan dengan tidak hormat karena melakukan tindak pidana, katanya.
Keberadaan para preman sudah sangat terlaluan, beberapa waktu lalu sekawan lelaki berkulit gelap melakukan perbuatan yang sangat sadis, seperti kasus pembunuhan bos Sanex Stell Indonesia, Tan Harry alias Ayung di Swiss hotel, kawasan Jakarta Pusat. Pelaku merencanakan ini dengan matang.
Selanjutnya, kasus penyerangan sekelompok orang di Rumah Duka, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mencerminkan kesadisan preman bertindak, peryerangan secara brutal itu menewaskan dua pelayat Stanley 37, dan Ricky 37 serta melukai empat orang pelayat lainnya, penyerbuan antar kelompok ini didasari atas utang piutang masalah Narkoba. Bendera yang dikibar oleh Polda Metro Jaya, perang terhadap preman cukup beralasan.
Menurut salah seorang warga kebun jeruk, Jakarta Barat, Nolly Rama mengatakan, razia yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya, jangan hanya hangat-hangat tahi ayam saja, seminggu diberantas dua minggu timbul kembali. Dan banyak ormas-ormas kedaerahan menjadi tukang palak, seperti saat saya membangun rumah, beberapa orang datang dengan menyebut salah satu nama ormas kedaerahan, mereka meminta sejumlah uang dengan alasan uang keamanan.
"kata Nolly.@Bambang
Purnama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar