Senin, 13 Februari 2012

Dampak dari Bus Maut "Gubernur DKI awasi kecepatan angkutan umum"



Jakarta, Sidak Post. Berkaitan kecelakaan bus Karunia maut di kawasan puncak, Bogor, Jawa Barat, yang merenggut 14 nyawa, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengimbau kepada sopir angkutan umum agar menjaga " kecepatan Transjakarta maksimal 50 Km/jam "tegas Fauzi Bowo. Kepada Dinas Perhubungan, Gubernur memerintahkan agar mengawasi secara ketat kecepatan angkutan kendaraan umum, Apalagi sesuai dengan data angka kecelakaan lalu lintas di Jakarta tergolong tinggi. "Saya yakin tiap kecelakaan yang terjadi dipastikan karena ada pelanggaran aturan. Bila aturan lalu lintas dipatuhi, maka Insya Allah kita akan selamat sampai tujuan", kata Fauzi Bowo yang akrab disapa Bang Kumis, usai menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H di Kompleks Masjid Al Barkah, Tebet Jakarta selatan. Menurut Bang Kumis, pihaknya sudah melakukan koodinasi dengan Polda Metro Jaya, untuk meningkatkan disiplin warga Jakarta dalam berlalulintas. Untuk awak angkutan umum, saya sudah memerintahkan Dinas Perhubungan melakukan penertibkan yang ugal-ugalan termasuk Transjakarta. Kecelakaan disebabkan bus Transjakarta pada tahun 2011 lalu 17 orang meninggal dunia, 22 luka berat dan 63 luka ringan. Bahkan angka di Polda Metro Jaya menyebutkan setahun 997 orang tewas akibat kecelakaan dijalan raya.
Sementara itu untuk mengurangi angka kecelakaan, Kasat Lantas Jakarta Barat, Akbp Sularno SH, Selalu melakukan Razia Ranjau paku, hampir tiap hari, Sularno memerintahkan kepada anggotanya untuk merazia ranjau paku secara rutin. Saat ìni operasi ranjau paku difokuskan mulai dari bundaran Slipi sampai Jalan Daan mogot, daerah tersebut memang sudah menjadi fokus kami karena daerah tersebut rawan ranjau paku. kami tak pernah sungkan untuk menanyakan kepada pengendara yang sedang menuntun sepeda motornya akibat ranjau paku. Selain memberikan himbauan kepada pengendara kami pun melakukan pengarahaan kepada tukang tambal ban, pengarahaan ini menjadi upaya mencegahan terjadinya penebaran ranjau paku, tegas Sularno, SH.
Secara tegas Sularno akan menindak angkutan umum yang berplat hitam "Jangan sekali-kali beroperasi diwilayah kami"tegas Sularno SH". 
(Bambang Purnama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar